Gajah
Kalau di gurun pasir tandus sampai ada gajah, maka itu berita besar.
Kenapa?
Karena gurun pasir jelas bukan habitatnya. Apalagi gurun pasir Arabia, jelas bukan habibat si gajah.
Itu daerah kekuasaan unta, yang bisa tahan panas dan dingin, punya sistem persediaan air di bawah kulitnya. Sekali minum bisa habis air setengah kolam, lalu bisa puasa tidak minum berhari-hari ke depan.
Tapi gajah nggak punya semua keistimewaan itu. Bahkan beberapa gajah suka kepanasan lalu pada main air. Gajah itu tidak boleh jauh-jauh dari air, bisa mati kepanasan dan kehausan.
Sama saja, gajah Afrika atau Asia, pada dasarnya punya karakteristik yang sama, doyan air.
Dan gajah ini tipe hewan gembul, tidak pernah berhenti makan, minimal ngemil. Perhatikan mulutnya yang selalu dalam kondisi mengunyah.
Tidak apa-apa selama gajah tinggal di hutan, semua kebutuhan kuliner gajah tersedia. Tapi jangan coba-coba gajah diajak pulang ke rumah kita, bisa habis isi kulkas kita. Soalnya makannya banyak, makanya badannya bengkak kayak gajah.
Eh ya memang gajah.
Nah terbayang kan bagaimana gajah yang doyan makan itu jalan-jalan ke gurun pasir tandus tanpa tanaman. Kalau laper mau makan apa?
Masalahnya perut gajah itu bawaannya laper melulu. Mau tidak mau pawangnya kudu bawa-bawa persediaan makanan segede gajah, atau dua kali lipatnya.
Bukan apa-apa, gajah itu kalau laper suka ngamuk. Pokoknya gak mau tahu, makanan kudu ada. Awas kalau sampai kosong, ngamuk nih.
Hihi gajahnya mulai main ancam.
Konon gajah yang disebut-sebut dalam surat Al-Fiil itu gajah Afrika. Ya iya lah, kan memang nggak ada gajah Arab.
oOo
Nah gajah-gajah ini bukan gajah manja, tapi gajah khusus yang sudah dilatih untuk perang.
Mereka sudah dilatih menahan haus dan lapar. Atau setidaknya sengaja dibikin haus dan lapar pas perang, biar efek daya hancurnya kayak buldozer.
Tujuannya untuk memporak-porandakan bangunan suci Ka'bah dan kota suci Mekkah.
Jelas ini bukan pekerjaan iseng-iseng berhadiah. Ini adalah proyek ambisius dari seorang raja yang punya power sangat kuat yaitu Abrahah.
Kita hitung dulu saja mulai dari harga gajahnya. Berapa harga gajah? Susah juga, tidak ada toko online yang jual gajah. Kalau ikan cupang sih banyak yang jual.
Pokoknya gajah itu mahal. Bisa berkali-kali lipat dari harga unta atau kuda perang. Sebenarnya kalau mau praktis, kenapa pasukannya nggak dibekali dengan unta perang saja?
Kan lebih praktis dan cocok dengan habitatnya. Kenapa harus gajah?
Mungkin karena ini proyek ambisius. Abrahah sengaja mau show-off dengan mendatangkan pasukan unik dari jenis hewan bengkak yang belum pernah dilihat orang Arab.
Setidaknya dari segi biaya operasional, tinggi sekali nilainya. Tapi sekaligus fenomenal dan dikenang sepanjang masa.
Dan tujuan itu tercapai. Peristiwa bawa-bawa gajah ke gurun pasir dengan niat merobohkan Ka'bah sukses besar sebagai berita.
Terus dikenang sepanjang zaman. Bahkan tahun dimana peristiwa itu terjadi diabadikan dengan nama tahun gajah atau 'amul fiil.
Hebatnya lagi Al-Quran yang terjaga sampai akhir zaman pun ikut mengabadikan juga peristiwa itu, bahkan jadi nama surat tersendiri secara eksklusif.
Terkenal sih terkenal, tapi terkenal gagalnya, bukan terkenal suksesnya. Karena serbuan dari pasukan hewan langka ini kemudian dihadapkan oleh hewan langka yang lain, yaitu burung Ababil.
Burung-burung ini belum pernah muncul sebelumnya di gurun pasir Arabia, bahkan di seluruh dunia. Bukan elang, nasar, gagak, rajawali atau pun burung hantu. Ini burung yang lain dari yang lain.
Lalu senjatanya juga unik, berupa batu dari Sijjil. Gajah-gajah itu pun rontok badannya seperti daun yang dimakan ulat.
Kalau baca komik di masa kecil, penggambarannya seru. Batu-batu bisa mengeluarkan sinar laser dan mengarah ke tubuh gajah. Lalu badannya gajah pada bolong-bolong.
Di masa gedean dikit, hayalnya kebawa-nawa film Superman dengan batu Kroptonitnya. Jadi batunya agak menyala kehijau-hijauan lalu gajahnya pada blingsatan.
Kalau pendekatan yang lain, batunya itu bervirus ganas. Sekali kena lempar batu itu, gajah langsung demam, menggigil, sesak nafas, anosmia, dan mejret. Virusnya terus menggerogoti tubuh tambun itu hingga tinggal tulang belulang dalam waktu singkat.
Makin modern lagi hayalnya, batu-batu itu ternyata bukan batu biasa, tapi pasukan robot ukuran mikro. Ya ini adalah pasukan nano teknologi, yang teramat kecilnya, lalu bisa menyerang lawan dalam sekali komando, langsung tubuh lawan habis teroksidasi dengan amat cepat.
Yang lain menghayalkan batu itu sebenarnya adalah cairan asam yang dikristalkan. Begitu dilempar ke tubuh gajah, segera jadi asam cair yang merobek-robek tubuh gajah.
Yang lain lagi menghayalkan burung dan batu sijjil itu adalah alien yang Allah datangkan ke bumi. Kalau Abrahah songong banget mendatangkan pasukan gajah yang asing ke gurun Arab, maka Allah mendatangkan hewan asing dari luar planet bumi.
Banyak mufassir yang mengatakan Sijjil itu nama neraka. Batunya bisa membakar habis tubuh gajah sekalipun hanya dalam hitungan detik.
Secara sederhana, batu itu bisa dibayangkan mirip dengan magma cair yang keluar dari gunung api. Kena lempar magma kayak gitu ya bolong lah badan si gajah, mirip daun di makan ulat.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka´bah) itu sia-sia?
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
(Bersambung, keburu adzan Shubuh . . .)
https://www.facebook.com/100000219936471/posts/4863263530357597/
0 Komentar:
Posting Komentar