Untuk menagih utang yang tak kunjung dibayar, kadang kita bisa malu sendiri. Itulah yang pernah saya rasakan saat menagih utang pada omjay. Padahal bukan uang yang ditagih, dan juga kami tidak ketemu secara langsung. Yang saya tagih hanya berwujud file dan saya menagihnya cuma lewat facebook.

utang nya lunas


Bisa jadi jika utang itu berwujud uang dan saya harus menagihnya dengan datang langsung ke rumah yang bersangkutan, perasaan malu itu akan lebih besar. Saya teringat perkataan teman saat saya masih kuliah di Palangkaraya beberapa tahun silam. Kurang lebih katanya, jika menagih hutang, kita bisa malu sendiri, padahal mestinya dia yang berhutang yang malu.

Apabila tidak terus saya tagih (kembali ke Omjay), rasanya susah file itu akan sampai ke saya. Itu yang ada dalam pikiran saya saat Omjay kembali muncul di jejaring sosial facebook, ahad malam (10 Februari 2013). Dengan sedikit malu, saya pun kembali mengomentari dua posting milik Omjay. Satu di status pribadi beliau, dan lainnya di salah satu grup tempat beliau membuat status.

Dalam benak saya sempat menduga, ah bisa jadi beliau bosan dan tidak akan menggubris komentar saya lagi. Belajar jadi muka tembok deh. Saya tetap nagih di komentar. Beruntung komentar saya di grup itu dengan mentag dua orang yang disebutkan Omjay pada komentar di blog ini. Dan akhirnya salah satu orang itu pun memberikan link download file yang sudah lama saya perlukan itu. Ahad malam itu juga.

Alhamdulillah, sejak janji itu diucapkan 25 Nopember 2012, akhirnya Februari 2013 baru saya lega Dan akhirnya Janji Omjay pun terbayar.

0 Komentar:

Posting Komentar