Kamera HP

Di zaman modern ini, beberapa produk teknologi canggih bisa membuat pekerjaan yang dulunya hanya bisa dilakukan kalangan profesional, menjadi bisa dilakukan oleh siapa saja.

Contoh sederhana adalah kamera. Untuk menghasilkan foto dengan kualitas yang baik, zaman dulu kita perlu beli kamera pro, baik DSLR atau pun mirrorless. Asal tahu saja, bahwa kamera bagus itu harganya tidak ada yang murah, semua menyentuh angka belasan juta, bahkan puluhan juta.

Ada kamera yang body-nya saja sudah puluhan juga. Belum jajannya yang boros banget, lensa ini dan lensa itu, pokoknya ratusan juga pun keluar dari kantong.

Ternyata hoby photografi itu mahal banget. Saya masih ingat zaman masih di SMAN 3 Jakarata, ada klub photografi bernama Stifoc. Isinya hanya anak-anak orang kaya, karena modal kamera mereka nggak ada yang murah. Belum lagi di zaman segitu kudu beli roll film, plus biaya cuci dan cetak. 

Namun sejak HP mulai dibenamkan kamera, meski awalnya  sekedar iseng-iseng, namun semakin kesini kamera HP itu semakin canggih. Tidak kalah hasilnya dengan jepretan pakai DSLR atau mirrorless.

Disitulah saya kemudian beruabah aqidah. Dulu saya fanatik dengan kamera pro, lantaran mungkin bergaul dengan mereka yang hobinya fotografi. Tapi kesini-kesini, 'aqidah' saya kok mulai goyah dan berubah. Tidak harus fanatik pakai kamera pro yang semahal itu, pakai kamera HP saja pun banyak pekerjaan yang bisa dihandle.

Pertama

Karena kamera HP nempel di HP,  otomatis saya bawa kemana-mana. Dan ini asyik, siapa yang punya HP berarti dia punya kamera. Siapa yang bawa HP berarti dia pasti bawa kamera. Sehingga apapun momen dan kejadian, pasti bisa difoto atau divediokan saat itu juga.

Bayangkan kalau pakai DSLR atau mirrorless, meski banyak orang punya, tapi belum tentu kemana-mana pasti dibawa. Iya, kan?

Lagian ngapain kemana-mana nggendong DSLR, ente wartawan? apa tukang poto?

Kedua

Kamera HP itu kecil dan nempel di HP, sehingga amat ringkas dan tidak makan tempat. Sementara DSLR itu gede banget ukurannya, males bawa kemana-mana kalau judulnya bukan untuk sesi pemotretan. 

Memang menggendong DSLR itu keren, mengundang decak kagum. Saya perhatikan beberapa pesohor kemana-mana bawa DSLR yang baru dibelinya dengan harga mahal. Tapi biasanya awal-awalnya doang. Lama-lama sudah tidak lagi, alasanya sederhana banget, ribet!!! hehe

Ketiga

Kamera di HP itu dibikin sederhana, tinggal jeprat jepret. Nggak usah pusing mikirin diafragma, ISO, dan macam-macam istilah lainnya macam di DSLR.

Pernah saya tugas liputan ke Turki dan ditawarkan bawa DSLR, saya langsung menolak. Akhirnya DSLR dibawa teman saya. Sampai pulang ke tanah air, hasil jepretannya hancur semua. Nggak bisa pakainya dia ternyata. Malu-maluin bangsa dan negara aja.

Keempat

Motret atau memvideokan suatu kejadian pakai kamera HP itu asyik, tidak perlu sibuk memikirkan dimana harus disimpan filenya. Pasti ada di HP yaitu di dalam memori atau kalau penuh pun bisa disimpan di cloud secara otomatis. 

Kapan pun dibutuhkan bisa langsung ditemukan, tidak kenal istilah filenya hilang, ketelingsut, tercecer atau rusak. 

Kelima

Di zaman sekarang ini kemampuan HP juga bisa untuk editing baik foto atau pun video. Nyaris kita tidak lagi butuh komputer. 

Bandingkan bila kita pakai kamera pro, kalau mau ngedi harus kudu pakai komputer. Tahu sendiri kan komputer untuk ngedit itu harus yang seger buger. Seger bufet itu artinya harganya juga seger. Kalau komputernya lelet, maka jatuhnya jadi sabar menanti. 

Belum lagi softwarenya kudu berbayar kalau mau halal. Masak beli  kamera puluhan juta kuat, giliran softwarenya masih pakai hasil maling? Panjang tuh urusannya sama malaikat nanti.

Keenam

HP juga bisa berguna untuk langsung menyebarkan hasil foto dan video, karena HP terkoneksi dengan internet. 

Bahkan saya seringkali bikin siaran langsung alias video streaming pengajian hanya bermodalkan HP doang. Sebenarnya nggak doang, kan pakai kuota. 

Tapi coba bandingkan dengan kamera pro, kamera ya sudah kamera saja, tidak bisa digunakan untuk menyebarkan ke berbagai media. 

Saya belum pernah tahu ada kamera DSLR atau mirrorless yang bisa untuk streaming tanpa bantuan alat lain. 

Pasti dicolokin ke komputer, modem, video capture, dan tetek bengek printilan lainnya. Judulnya satu : ribet!!!

Ketujuh

Ini sekedar tambahan saja, hasil foto dan video di HP itu oleh Google bisa masuk ke aplikasi Google Photo. Lalu dikoneksikan deng produk google lainnya, yaitu Googpe Maps. Hasilnya sebuah perkawinan silang yang unik melahirkan data yang keren.

Buka album foto di Google Photo saya bisa mereview kemana saja kemarin, muncul lah foto saya di Google Maps. Sebaliknya, buka Google Maps saya pun bisa melihat foto dan video saya. Karena dua data itu saling terkoneksi.  Semua tersimpan dengan baik dan unik.

Di Google Photo saya juga bisa mengurutkan foto berdasarkan timeline, sehingga saya jadi punya sejarah berdasarkan hasil jepretan sendiri. 

Siapa tahu koleksi foto saya selam sekian tahun laku dibeli orang? Kan jadi berpotensi jadi NFT menghasilkan uang.

NB

Satu kelemahan pakai kamera HP adalah justru fungsi HP aslinya jadi terganggu. Lagi asyik live streaming, masuk telepon, WA, SMS, Google Duo, notifikasi FB, YouTube, bahkan email. 

Ada solusi? Gampang, beli saja hp satu lagi. Hehe

Sumber:https://www.facebook.com/100000219936471/posts/5557510410932902/

0 Komentar:

Posting Komentar