Pagi hari ini, sebelum pukul 7 waktu indonesia tengah, telepon genggam saya berdering sebentar pertanda ada pesan sms yang masuk. Saya baca bunyinya: “Assalamualaikum wr wb, senin 21 April ibu-ibu pakai busana kebaya, bapak2 pakai batik jar kepsek, tolong sebarkan ke teman2 dsmaking”. Dikirim oleh salah seorang bu guru teman saya bertugas. Sepanjang bertugas sebagai guru, rasanya baru hari ini para guru diminta pakai kebaya dan pakai batik pas hari Kartini.
Saya baru tersadar kalau hari ini tanggal 21 April. Sudah lazim di masyarakat bangsa Indonesia, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Kartini yang dianggap sebagai pahlawan kaum wanita, yang dianggap sangat berjasa memperjuangkan emansipasi wanita. Saya tulis dengan kata “dianggap” karena kalau kita mau meneliti lebih lanjut ternyata bukan hanya Kartini saja yang bisa kita akui sebagai pahlawan. Sebut saja Cut Nyak Dien dan Cut Meutiya adalah pahlawan nasional dari kalangan wanita.
Gambar di bawah patut pula untuk kita pelajari dan pikirkan. Gambar ini saya temukan di salah satu media sosial yang populer di Indonesia, Facebook. Disajikan dua gambar, yang satu adalah Cut Nyak Din dan yang satunya adalah Kartini. Di atas masing-masing gambar ada tulisan. Di atas gambar Cut Nyak Din tulisannya: Dibenci Penjajah. Sedangkan di atas gambar Kartini tulisannya: Dicintai Penjajah.
Selanjutnya di bawah dua gambar itu tertulis: Lalu mengapa yang paling ditokohkan oleh pemerintah di bekas negeri jajahan ini justru figur perempuan yang dicintai penjajah dan belum pernah berjuang secara nyata dalam melawan penjajahan kolonial belanda?
Coba kita pikirkan, kita teliti dari dua tokoh perempuan tersebut, mana yang lebih konkrit dalam perjuangan? Silakan Anda pikir dan pelajari sendiri.
Terkait foto Cut Nyak Dien diatas, bahkan beredar di jejaring sosial facebook yang saya temukan bahwa foto tersebut bukan asli, tetapi hasil rekayasa pihak penjajah dalam hal ini Belanda. Atau bisa jadi pihak sekular yang benci pada Islam, Wallahu a’lam. Sejatinya Cut Nyak Din adalah seorang muslimah yang berhijab. Berikut foto yang beredar dan disebut sebagai foto sebenarnya. Sangat berbeda dengan foto yang dikenal masyarakat Indonesia dari sejak kecil.
Saya baru tersadar kalau hari ini tanggal 21 April. Sudah lazim di masyarakat bangsa Indonesia, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Kartini yang dianggap sebagai pahlawan kaum wanita, yang dianggap sangat berjasa memperjuangkan emansipasi wanita. Saya tulis dengan kata “dianggap” karena kalau kita mau meneliti lebih lanjut ternyata bukan hanya Kartini saja yang bisa kita akui sebagai pahlawan. Sebut saja Cut Nyak Dien dan Cut Meutiya adalah pahlawan nasional dari kalangan wanita.
Gambar di bawah patut pula untuk kita pelajari dan pikirkan. Gambar ini saya temukan di salah satu media sosial yang populer di Indonesia, Facebook. Disajikan dua gambar, yang satu adalah Cut Nyak Din dan yang satunya adalah Kartini. Di atas masing-masing gambar ada tulisan. Di atas gambar Cut Nyak Din tulisannya: Dibenci Penjajah. Sedangkan di atas gambar Kartini tulisannya: Dicintai Penjajah.
Coba kita pikirkan, kita teliti dari dua tokoh perempuan tersebut, mana yang lebih konkrit dalam perjuangan? Silakan Anda pikir dan pelajari sendiri.
Terkait foto Cut Nyak Dien diatas, bahkan beredar di jejaring sosial facebook yang saya temukan bahwa foto tersebut bukan asli, tetapi hasil rekayasa pihak penjajah dalam hal ini Belanda. Atau bisa jadi pihak sekular yang benci pada Islam, Wallahu a’lam. Sejatinya Cut Nyak Din adalah seorang muslimah yang berhijab. Berikut foto yang beredar dan disebut sebagai foto sebenarnya. Sangat berbeda dengan foto yang dikenal masyarakat Indonesia dari sejak kecil.
0 Komentar:
Posting Komentar