Khutbah Jumat hari ini dibawakan oleh seorang ulama yang cukup disegani di Jakarta, yaitu KH Maulana Kamal Yusuf. Bertempat di Masjid An Nur Paseban Timur kelurahan Paseban kecamatan Senen, Jakarta Pusat.






KH. Maulana Kamal Yusuf menyampaikan dalam khutbahnya agar kaum muslimin senantiasa berpegang dengan keimanan kepada Allah SWT, mentuhidkan dan beribadah kepadaNYA dengan mengerjakan segala perintahNYA dan menjauhi segala laranganNYA. Maka Allah SWT akan senantiasa melindungi kita dari segala marabahaya bencana dan bala. 

Namun bila kaum muslimin melakukan kemusyrikan kepada Allah SWT, dan melakukan kemaksiatan, kezhaliman dan perbuatan yang merugikan orang lain, maka akan mendapat  siksa dunia dan akhirat. 

KH. Maulana Kamal Yusuf

Allah SWT memberi tahu berita gembira kepada orang yang beriman dan beramal shaleh dengan rahmatNya yang luas dan dengan surgaNya yang kekal. Dan peringatan yang keras pada orang yang mensekutukan Allah, melakukan kemaksiatan kezaliman kerugian bagi orang lain dengan ancaman siksa dan laknat dunia dan akhirat. Ini dua pilihan besar bagi manusia.

Jika dilihat sekarang, majunya teknologi dan banyaknya kekayaan sering mengakibatkan jauhnya orang dari ingat pada Allah SWT. Bukti yang jelas kita saksikan saat tahun baru, sepanjang Jalan Thamrin Jakarta orang berpesta pora dengan berjoget berbuat maksiat tanpa takut bahwa nanti akan Allah jatuhkan adzab pada mereka. Lebih jauh lagi malam tahun baru di taman-taman banyak muda-mudi melakukan tindakan amoral, kebebasan seksual, sehingga pada pagi harinya banyak - Naudzubillah - sampah-sampah kondom disana. Apa ini kemajuan Indonesia? Apa ini negeri sorga yang diharapkan untuk menjadi makmur? Hendaklah kita berpikir.

Ditambah lagi dengan pejabat kota berkata, "Orang yang bermaksiat, biarin, jangan dilarang, Orang yang ibadah, biarin, jangan dilarang, masing-masing mengerjakan pekerjaannya". 

Ini sudah pendangkalan agama (Islam). Karena agama mengatakan "Kamu adalah sebaik-baik umat dengan cara menyuruh yang baik dan melarang kemunkaran kemaksiatan". Bila orang maksiat tidak boleh dilarang, berarti dia sudah mendangkalkan AlQuran telah menjadikan umat itu menjadi terburuk.

Mari kita sadari dan jangan kita taati seorang pemimpin, jika dia menyuruh kita maksiat. Bila menyuruh kita mendangkalkan AlQuran dan agama karena Nabi besabda, "Tidak ada kewajiban pda makhluk yang manapun untuk bermaksiat kepada Allah". Sekalipun ia pemimpin. Oleh karena itu  hendaklah menkaji Ql Quran Surah Ar Ruum ayat 40, "Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. ."


[11/1/2013]

0 Komentar:

Posting Komentar