Beberapa hari yang lalu selama tiga hari berturut-turut saya menerima hadiah buku dari seorang teman guru. Ada tiga buku. Yang pertama berjudul "Catatan Harian Seorang Ikhwan", yang kedua "Bahtera kita Aman, Sayang" dan terakhir "Ini Cinta Ayah". Catatan Harian Seorang Ikhwan merupakan kompilasi dari tulisan-tulisan teman saya itu sendiri. Sedang yang lainnya adalah kumpulan tulisan dari Moh. Fauzil Adhim dan Tri Asmoro Kurniawan.
Hadiah buku-buku itu terasa spesial bagi saya, walau sejatinya hanya berbentuk eloktronic book (ebook) dengan format chm. Spesial karena teman saya itu baru saja kenal, dan hanya melalui sarana milist Ikatan Guru Indonesia (IGI). Terlebih lagi teman saya itu lebih muda sekita 6 tahun usianya dari saya, dan sudah mau menerbitkan buku (dalam bentuk buku asli tentunya).
Ingin rasanya saya juga memberikan beberapa ebook yang saya punya. Saya teringat beberapa ebook bertema Parenting Nabawiyah. Rasanya cocok untuk dia. Saya juga teringat software untuk membikin ebook jenis flipbook, yaitu Kvisoft Flipbook Maker, yang saya dapatkan dengan lisensi resmi. Pas sekali jika mencoba software yang jarang saya gunakan ini.
Sayang sekali, ebook yang dihasilkan oleh Kvsoft Flipbook Maker ini ukurannya relatif besar. Ebook yang semula dalam bentuk file pdf setelah dijadikan flipbook bisa mencapai ukuran 5 kali lebih besar. Ini dapat dimaklumi karena tampilan dan fitur ebook yang dihasilkan jauh lebih bagus daripada hanya sekedar file pdf. Seperti gambar di bawah ini.
Tampilan ebook jenis flipbook |
Tampilan isi ebook jenis flipbook |
(Karena ukuran file yang besar itu (lebih dari batas maksimal lampiran email), hingga malam hari ini, saya belum kirimkan ebook itu, semoga nanti bisa)
Bermula dari membuka-buka ebook parenting nabawiyah itu, saya kembali berkunjung ke website Parenting Nabawiyah. Cukup lama memang saya tidak membuka halaman web ini.
Ada info yang menarik, yaitu Seminar Parenting Nabawiyah dengan tema "Panduan Mendidik Anak Menjelang Baligh". Yang Insya Allah dilaksanakan pada Selasa, 11 Shafar 1434 H (25 Desember 2012), bertempat di Aula Arifin Panigoro Universitas Al-Azhar Indonesia, Jl. Sisingamangaja Kebayoran Baru Jakarta Selatan (sebelah Masjid Agung Al-Azhar). GRATIS!
Sontak saya segera mendaftarkan diri dan istri untuk ikut serta. Mengingat tempat yang terbatas. Alhamdulillah segera mendapat konfirmasi sebagai peserta.
Sudah kebiasaan, apabila mendapat informasi seperti ini akan saya kabarkan pada teman-teman. Biasanya mereka berminat untuk acara semisal seminar, workshop atau pelatihan pendidikan, apalagi yang gratis.
Segera saya kirimkan via milist kelas kuliah saya dan saya posting di wall akun facebook pribadi. Bukan hanya itu, saya juga posting di beberapa grup facebook yang concern pada pendidikan. Diantaranya Grup IGI, MLC, Indonesia Homeschooler, dan Forum Guru RI. Juga saya kirim ke bebarapa milist keislaman, yaitu SD Islam dan Sabili.
Saya berharap mendapat respon yang positif dari anggota grup dan milist itu. Tapi ternyata nihil. Tidak ada yang memberi like atau kasih komentar. Kecuali satu di Grup MLC, hanya Pak Harry yang ngasih like. Begitu juga untuk milist, tak ada yang memberi respon. Kecuali satu teman dekat saya, menyatakan terima kasih. Belakangan saya ketahui dia ikut daftar walau belum pasti bisa ikut seminar itu.
Di benak saya agak sedih juga. Saya perhatikan baik di grup atau milist itu, banyak posting yang lain sangat ramai komentar dan like nya (pertanda dibaca). Tidak seperti posting saya tentang Parenting Nabawiyah ini.
Timbul beberapa dugaan sehingga bisa begitu. Mungkin banyak yang tidak lihat, karena asyik dengan psoting yang lain. Masak iya sih?? Mungkin seminar yang gratisan memang tidak laku di kota besar macam Jakarta ini. Dugaan ini mentah bila mengingat seminar gratisan tempo hari di Kemendikbud penuh dengan para guru. Mungkin posting saya tidak laku karena tidak ada embel-embel sertifikat atau doorprizenya, beda dengan seminar yang di Kemendikbbud itu. Hmm... Maybe this!
Atau mungkin semua pada eneg dengan kalimat Nabawiyah? Semoga ini tidaklah. Saya yakin banyak anggota grup facebook dan milist itu yang muslim. Sangat mengerikan jika mereka sudah eneg dengan Nabinya sendiri atau Pendidikan islam. Sangat tidak kita harapkan jika para pendidik atau guru dan orangtua sudah terjangkiti wabah sekularisasi, sekularisasi pendidikan. Kita berlindung kepada Allah Swt dari yang demikian.
Atau barangkali semua pada sibuk mendaftar setelah baca info itu, sehingga sampai-sampai lupa ngasih like atau komentar/balasan. :) Semoga begitu! Semangat!
0 Komentar:
Posting Komentar