Kita sebagai manusia dalam kehidupan ini senantiasa bergulat dengan masalah dan persoalan yang perlu penyelesaian, sesuai dengan kadar permasalahannya. Yah.. itu lah manusia sebagai makhluk sosial, yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Bukan hanya orang lain, tetapi makhluk lain pula seperti binatang, tumbuhan, udara, matahari, air dan segalanya. Namun jika kita renungi lebih dalam (mungkin lebih bernada filosofis), sebenarnya kita hanya memerlukan pada dzat yang padanya bergantung segala sesuatu. Manusia menyebutnya sebagai Tuhan. Kaum muslim menyebutnya sebagai Allah SWT.

sholat muslimah


Kaum muslimin setiap hari, bahkan dalam setiap langkah dalam kehidupan ini dianjurkan dan diperintahkan untuk senantiasa meminta pertolongan kepada Allah SWT. Minimalnya adalah meminta petunjuk ke jalan yang lurus setiap hari di tujuh belas rakaat sholat. Itu minimalnya... sekurang-kurangnya!! tapi tentunya setiap muslim (dan ini saya yakini) tidak hanya sebatas kuota minimal yang dipergunakannya untuk meminta pada Allah SWT. setiap saat ia bisa meminta pada Allah SWT.. dan semakin banyak dipinta justru Allah SWT akan semakin senang. malah Allah SWT akan marah bila hambanya tidak pernah meminta atau berdoa padaNYA. berbeda dengan manusia yang apabila semakin dimintai sesuatu akan semakin tidak senang. Itulah salah satu sebabnya maka meminta pada Allah SWT adalah ibadah, yakni berdoa.

Dalam setiap segi kehidupan seoarang muslim, sudah diajarkan dan diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT (Rasulullah SAW) agar senantiasa dilaksanakan dengan berdoa, meminta dan berdzikir pada Allah SWT. Mulai dari bangun tidur sampai hendak tidur kembali ada permintaan atau doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dan itulah salah satu lebihnya Islam yang mengatur seluruh segi kehidupan kita manusia di dunia ini.

Memperhatikan betapa ribet permasalahan sekarang, ada ulama yang mengatakan bahwa yang menjadi masalah sebenarnya adalah tidak terkabulkannya doa kita. Apapun masalah yang kita hadapi jika doa kita dikabulkan, tidak jadi soal lagi, tidak jadi masalah lagi, masalah selesai, is finished!!

Dalam Islam ada konsep, bahwa doa adalah senjata seorang mukmin (orang beriman, jelas-jelas orang Islam). Dan ini dicatat oleh sejarah dengan pena emas. Bagaimana pasukan islam yang jumlahnya cuma tiga ratusan orang berhasil menang telak dengan pasukan kaum musyrik yang jumlahnya saat itu ada seribuan orang. Saat itu pasukan Islam tanpa senjata, ada senjata seadanya. Perlengkapan sangat sedikit. Beda dengan kaum musyrik yang dengan perlengkapan perang lengkap, baju besi, pedang, tombak, panah, dan kendaraan kuda, unta lengkap. bahkan disertai para gadis sebagai supporter untuk membangkitkan semangat perang. Dengan senjata seadanya dan sangat biasa, pasukan Islam menang. Tapi ada yang luar biasa, yakni kekuatan doa. yah doa... Rasulullah SAW berdoa panjang sekali dan penuh khusyu.. penuh pengharapan yang sangat.... kalau kita bayangkan bagaimana dahsyatnya doa Rasulullah SAW waktu itu bisa membuat jiwa kita bergetar.

Dengan terkabulkannya doa kita, permintaan kita, dengan otomatis masalah selesai. Tidak ada yang bisa menghalangi. Wong yang berkuasa penuh di alam ini adalah Allah SWT, sedang kita makhluk lemah. Bila Allah SWT ingin kita sakit, yah sakitlah kita.. walau dikasih obat ribuan jenis. Jika Allah ingin kita tetap sakit, yah sakitlah kita.. tidak bisa tidak.

jadi, sebenarnya kunci permasalahan kita adalah terkabulkannya doa.

ada satu hal yang menggelitik saya,,
berdoa tidak sama dengan membaca doa... tidak sama dengan membaca teks doa... tidak sama dengan membaca koran apalagi..
kita berdoa semestinya dengan hati penuh pengharapan dan kerendahan diri.
pikiran betul-betul terfokus pada apa yang kita minta dan pada siapa kita meminta.
bukan malah pikiran kesana kemari, apa yang terucap tidak kita pahami apalagi mau sampai ke hati.. (berarti jika kita ingin berdoa dengan bahasa selain bahasa Indonesia, bahasa Arab misalnya, kita mesti tahu dan ngerti apa yang kita minta! alias harus ngerti bahasa Arab)
kita membaca koran pun tidak begitu adanya. pasti kita memikirkan dan meresapi berita yang ada pada koran itu. Jika kita tidak memikirkan dan meresapi, apalah artinya kita membaca koran.

apalagi ini namanya berdoa, memohon, meminta.. dengan manusia pun bila kita asal-asalan, bicara sekenanya, pandangan kesana kemari... sudah hampir dapat dipastikan permintaan kita tidak akan dipenuhi.
Mestinyalah kita bersungguh-sungguh dalam berdoa...

Terkait dengan tidak terkabulkannya doa, banyak hal yang menyebabkannya. lebih jelasnya silakan berguru pada ulama yang mumpuni. Di sini hanya sekedar memotivasi, itupun jika iya!

Terakhir... dari sekarang mari.. mari.. kita perbaharui sikap kita dalam berdoa. sehingga doa akan betul-betul menjadi kekuatan yang maha dahsyat!! Senjata seorang mukmin.
Wallahu a'lam..

3 Komentar:

  1. mantap! Jazakallah Khaer.., kalau mau tau pennyebab ditolaknya doa oleh Allah silahkan rujuk ke Nasehat Ibrahim Bin Adham(10 hal penyebab doa tidak dikabulkan)

    BalasHapus