Mau iseng ngomongin mobil, karena lagi banyak yang bahas soal kecelakaan Pajero Sport...
Pajero Sport Dakkar itu seperti Fortuner Diesel atau Innova Diesel. Enak buat dibawa jalan jauh ke luar kota. Posisi duduknya yang tinggi dan commanding bikin kita berasa gagah banget.
Apalagi performa mesin dieselnya.
Dalam keadaan standar saja sudah terasa asyik torsinya (torsi lho ya, bukan horse power).
Tenaganya gahar, walaupun ga begitu kencang.
Tapi walau begitu, mereka adalah mobil dengan konstruksi ladder frame, dimana body mobil diletakan di atas sebuah frame.
Lader frame adalah konstruksi yang digunakan sejak masa awal industri otomotif. Sampai sekarang memang masih digunakan, terutama untuk mobil yang dirancang untuk membawa muatan berat atau mobil yang sering melalui medan berat.
Seperti truk, bis, atau SUV.
Mobil dengan konstruksi ladder frame dengan segala kelebihannya tidak luput dari kekurangan, yang paling utama ada di sektor ride quality dan handling and stability.
Kekurangan tersebut wajar, karena memang pada prinsipnya mobil dengan konstruksi ladder frame dibuat sebagai mobil pekerja, bukan mobil nyaman dan kencang.
Pajero Sport misalnya, itu adalah mobil yang merupakan pengembangan dari Triton.
Mobil bak terbuka pembawa barang.
Sama juga dengan Fortuner yang berasal dari mobil dengan bak pembawa barang Hilux.
Sedangkan Innova, secara sejarah kita pasti paham bahwa mobil ini berasal dari Kijang, yang juga merupakan mobil bak terbuka pembawa barang.
Walaupun kenyamanan dan kualitas pengendaliannya tidak maksimal, tapi mobil sejenis Pajero Sport, Fortuner, dan Innova sangat diminati masyarakat Indonesia.
Alasannya, bisa buat banyak penumpang dan tangguh untuk melibas jalan rusak.
Padahal, kalau mau mobil yang bisa muat banyak penumpang, masih ada MPV monokok.
Seperti Mobilio, Freed, Oddisey, Sienta, Voxy, Alphard misalnya, yang bisa memuat banyak penumpang tapi tidak menggunakan konstruksi ladder frame.
Kalau pengen yang gagah tapi tidak menggunakan konstruksi ladder frame masih ada SUV atau Crossover monokok seperti BRV, HRV, CRV, Raize, CHR, Corolla Cross, dan SUV-SUV keluaran Hyundai/KIA, Lexus (kecuali LX), Audi, BMW Mini, dan Mercedes (kecuali G Klasse).
Nah, bagaimana kalau kita sudah kepalang tanggung memilih mobil ladder frame?
Gampang, banyak cara untuk memperbaiki kualitas kenyamanan dan pengendalian.
Mulai dari menambah stabilizer, mengganti perangkat dan sistim suspensi, sampai merendahkan tinggi kendaraan. Karena semakin tinggi sebuah kendaraan, maka akan semakin limbung lah kendaraan tersebut
Namun ubahan apapun yang dilakukan, tetap akan sulit menyamai kualitas kenyamanan dan pengendalian dari mobil dengan konstruksi non ladder frame (monokok), jadi sekolahkan kaki kanan. Jangan terlena membejek pedal gas terlalu dalam.
Ingat, mobil ladder frame sejatinya adalah sebuah bus atau truk, dan bus dan truk tidak pernah dirancang untuk kebut-kebutan apalagi sambil bermanuver salip kiri kanan.
Sumber:https://www.facebook.com/650772829/posts/10158807523672830/
0 Komentar:
Posting Komentar