Kabar sakitnya *ustaz Syahjian Ali hafizhahullah,* imam tetap Masjid Mujahidin, memang sudah terdengar oleh jamaah beberapa waktu lalu. Sebelumnya, beliau memang sering sakit, namun sakit terakhir ini memaksa beliau mesti diopname di Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai. Kamis lalu (15/07), salah seorang rekan Pemuda Muhammadiyah HST dan sekaligus jamaah Masjid Mujahidin, Rizky, dalam ceritanya mendapat sms dari ustaz Syahjian Ali. Beliau mengabarkan bahwa sedang dalam perawatan (opname) dan meminta do’a supaya diberikan kesembuhan. Selang empat hari kemudian, hari ini (19/07), kabar duka merebak di group-group WA.
Ustaz Syahjian Ali Rahimahullah mengkhatamkan perjalanan hidupnya. Sebagai seorang hafizh, selama ini beliau memang sedikit bicara. Dalam beberapa kesempatan pada saat mengimami, nampak sekali suara beliau parau dan serak pada saat membaca kalam Allah. Jua seringkali pada saat membaca ayat-ayat yang berhubungan dengan siksa neraka, bergetar bibir beliau. Tumpah airmata beliau yang membuat haru sebagian jamaah.
Di usia belum genap 20 (duapuluh) tahun, ustaz Syahjian Ali sudah jadi seorang hafizh qur’an. Mengabdi lebih dari 14 tahun sebagai imam masjid Mujahidin, tentu saja suara serak beliau sudah dikenal dan familiar bagi jamaah. Namun kini, suara itu tinggal kenangan. Gaya tertawa khas beliau hanya membayang dalam ingatan. Ustaz Syahjian Ali hafizhuhullah, seorang hafidz yang telah mengkhatamkan ayat-ayat kehidupannya di bangsal sebuah rumah sakit.
Do’a kami haturkan pada Sang Maha, gsan _pian_, Ustaz. Hampir separuh dari hidup telah kau abdikan memimpin Takbir kami.
InsyaAllah, Allah merahmati dan menempatkan _pian_ bersama para orang-orang saleh. Masa akan terus memacu, dan semua hanya akan menunggu sebab dalam lipatan waktu terselip belati maut yang kelak menghujam tanpa pernah memberitahu. Sebab kita dan kuburan, laksana pengantin yang siap disandingkan.
_Allahumaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu_
*LAZISMU HST*
0 Komentar:
Posting Komentar