Kuliah Online
Keuntungannya : bebas biaya gedung, tidak perlu ngekos, termasuk bebas biaya transportasi. Maka juga tidak perlu biaya jajan ke kantin. Ya kan kita kuliah dari rumah.
Paling cuma bayar SPP doang. Oh ya tambah lagi, mikirin biaya kuota.
Namun mau online atau offline, kalau jumlah pesertanya terlalu banyak, tetap saja tidak bisa fokus.
Lebar layar HP itu cuma muat beberapa wajah saja, itu pun kecil-kecil jadinya. Butuh layar selebar bioskop untuk bisa menampilkan semua wajah peserta.
Maka kuliah online itu lebih efektif kalau jumlah pesertanya dibatasi, sehingga bisa saling menyapa.
Satu lagi, kalau cuma sifatnya satu arah dari dosen ke mahasiswa, pasti mahasiswanya ngantuk. Maka perlu dibuat suasananya lebih dinamis. Diskusi dan dialognya seharusnya lebih diberikan ruang.
Kalau perlu bahan kuliah sudah dibagikan, lengkap dengan pertanyaannya. Sehingga jam kuliah online itu justru pesertanya malah disuruh menjawab pertanyaan secara live, bukannya baru mau diceramahi.
oOo
Buat saya yang nyaris dua tahun ceramah online, ada banyak untungnya sekaligus juga ada kekurangannya.
Untungnya jelas irit bensin, irit waktu, irit tenaga, irit kostum juga.
Saya biasa pakai sarung aja untuk ceramah di perkantoran dan instansi. Toh sarungnya gak kelihatan. Kasar-kasarnya misalnya belum sempat mandi pun jadilah.
Tapi yang paling irit justru dari segi waktu. Jadi amat sangat efisien.
Saya pernah kok ceramah di 3 tempat berbeda dengan waktu yang tumpang tindih alias nempel. Jam 12-13-14 dan semua terkejar.
Kekurangannya, sensasi memacu gas mobil di tol ngejar waktu Shubuh jadi tidak ada lagi. Juga sensasi chek-in bandara sudah tidak pernah lagi.
Satu lagi, berat badan cenderung naik juga. Kerjaannya makan tidur melulu. Dasar orang Betawi, makan tidur jadi kerjaan.
Hehe
https://www.facebook.com/100000219936471/posts/4821888604495090/
0 Komentar:
Posting Komentar