Babacaan malam kamis 21 oktober 2015 di langgar Darul Hasanah Komplek Bilui Indah diisi oleh Guru Haji Sayuti dari Kandangan. Beliau malam ini menggantikan Guru Haji Mukhyar Dahri yang berhalangan.
Proses keberadaan kita di dunia: surah al mukminuun: sungguh kami ciptakan manusia itu dari saripati tanah, selanjutnya dari nutfah, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging, lalu dibungkus dengan tulang belulang lalu dibungkus lagi dengan daging. Lalu kami ciptakan makhluk.
9 bulan 9 hari di rahim ibu lalu keluar. Lahir. Hidup. Lalu mati lagi. Innalillahi wa inna ilaihirojiun.
Satu yg perlu kita siapkan yaitu rasa takut kepada Allah Swt. Rasa takut ini berbeda dengan takut pada binatang misalnya. Pada binatang kita takut mungkin lari, tapi dengan Allah Swt jangan lari.
Orang yg takut wudhu nya tidak sah maka rukun-rukun wudhu diperhatikan dan dilakukan dengan benar.
Rasa takut yg negatif misal takut gagal berkebun maka tidak jadi berkebun.
Allah swt menjanjikan hidayah dan rahmat bagi orang yang takut pada Allah Swt. Seumpama orang yg berjalan dengan lampu ada cahaya ketika di malam gelap gulita.
Kita masuk surga dengan rahmat Allah Swt. Harusnya kita menjadi rahmat bagi seluruh alam. Binatang binatang katuju lawan kita ( bahasa banjar). Selanjutnya kita berbuat baik pada saudara kita, pada orang lain. Yg minimal lidah (lisan) dan tangan kita tidak menganggu orang lain. Yang paling baik orang yg paling bermanfaat bagi orang lain (bagi manusia).
Selanjutnya kita rajin rajin orang membaca al Quran.
Orang yg takut pada Allah Swt akan diberikan ilmu. Innama yakhsyallaha min 'ibadihil 'ulama. Semakin berilmu semakin merunduk. Falsafah padi.
Barangsiapa yg takut pada Allah Swt maka ia akan datang dengan hati yg taubat pada Allah Swt. Lalu Allah swt.ridha pada mereka dan merekapun ridha pada Allah Swt.
Kita hidup di dunia seperti musafir. Kita kirimkan apa apa untuk kampung halaman kita. Orang yg ridha pada Allah dan ia ridha pada Allah maka ia tidak akan takut mati, bahkan ia rindu mati (rindu pulang kampung).
Orang yg takut pada Allah akan dijamin menjadi ahli surga. Adapun orang yg takut pada kedudukan Allah dan mengendalikan hawa nafsunya maka sesungguhnya surga lah tempat tingalnya.
Nafsu seperti api. Jika bisa kita kendalikan kita dapat ambil manfaat. Tapi kalau tidak bisa maka akan berbahaya.
Orang yg takut pada Allah akan mendapatkan dua surga.
Bagaimana kita menanamkan rasa takut pada Allah:
Pertama banyak mengingat akan kelemahan diri kita. Di dunia saja lemah, bisa sakit.
Kedua, mengingat akan banyaknya dosa kita. Misal kita melihat wanita yg membuka aurat berapa puluh tahun kita lihat. Dosa lisan kita membicarakan orang lain. Dosa hati kita ada takabur ada riya.
Ketiga, mengingat akan besarnya adzab Allah Swt.
Orang yg menyia-nyiakan waktu itu lebih besar bahayanya dari kematian. Kematian meninggal dunia. Kalau menyia-nyiakan waktu kita meninggalkan kenikmatan akhirat.
Orang yg mencintai dunia seperti mencintai wanita nakal. Pasangannya berganti-ganti. Akan kecewa selamanya.

Nabi Ibrahim pernah didatangi malaikat izroil untuk mencabut nyawanya. Nabi Ibrahim katakan apakah pantas orang yg mencintai itu mencabut nyawa orang yg dicintainya. Malaikat lapor pada Allah Swt. Allah Swt pada Izroil

0 Komentar:

Posting Komentar