Semua orang tahu bahwa kalau meninggalkan sholat adalah dosa besar dan malahan lebih hina daripada khinzir atau babi.

Dikisahkan, pada zaman Nabi Musa alaihissalam, ada seorang lelaki yang sudah berumahtangga, dia belum mempunyai anak keturunan. Terdetik dalam hatinya bernazar, “apabila aku dapat anak, aku akan minum air kencing anjing”.

Dengan kehendak Allah, istri si lelaki tadi hamil dan melahirkan anak. Ketika sudah mendapatkan anak, lelaki ini pun runsinglah. Dia sudah bernazar hendak meminum air kencing anjing hitam. Syariat pada zaman Nabi Musa berbed dengan syariat yang turun untuk umat Nabi Muhammad SAW. Kalu umat Nabi Muhammad SAW, nazar benda yang haram, maka tidak boleh dilaksanakan, akan tetapi kena denda (dam) atau sedekah. Sedangkan kalau zaman Nabi Musa, barangsiapa bernazar, walaupun haram tetap harus laksanakan nazar itu.

Lalu, si lelaki yang baru mendapat anak itu dengan susah hati pergi bertemu Nabi Musa dan menceritakan segala yang terjadi ke atas dirinya. Lalu, Nabi Musa menjadaw bahwa lelaki itu tidak perlu minum air kencing anjing hitam asalkan minum air yang lebih hina daripada air kencing anjing hitam.

Nabi Musa perintahkan lelaki tersebut untuk pergi menadah air yang jatuh dari bumbung rumah orang yang meninggalkan sholat, lalu minum air itu. Lelaki itu pun senang hati, menjalankan apa yang diperintahkan Nabi Musa.

Lihatlah, betapa hinanya orang yang meninggalkan sholat, sampai dikatakan air yang jatuh dari bumbung rumahnya lebih hina dari air kencing anjing hitam. Itu baru air bumbung, belum air yang jatuh dari tangannya langsung.

Kita selalu makan masakan ibu, istri kita. Oleh karena itu, wahai muslimah sekalian, peliharalah sholat karena kalau meninggalkan sholat (kalau tak uzur) air tangan akan menetes dalam basuhan makanan, nasi.

Anak-anak, suami juga yang akan makan makanan yang dimasak. Tentu kita tidak ingin membiarkan suami dan anak-anak gelap hatinya karena minum air tangan orang yang meninggalkan sholat. Sayangnya kita sekarang ini suka jajan di warung-warung, kedai atau rumah makan. Apabila tukang masak masakan makanan itu tidak sholat dan kita pun makan bekas air tangan dia, maka gelaplah hati kita. Oleh sebab itu waspadalah. Sebaik-baik makanan adalah yang diolah oleh kita sendiri yang menjaga sholat. Sebaik-baik makanan adalah yang dimasak oleh istri kita sendiri yang menunaikan sholat 5 kali sehari. Atau kalaupun jajan pastikan bahwa yang memasak adalah ahli sholat. Kalau tak yakin, buah adalah jajanan yang lebih baik. Insya Allah.

disadur dari youngmujahidah

sholat

0 Komentar:

Posting Komentar