Jangan banyak berharap pada makhluk, tetapi banyak berharaplah pada Allah SWT. Semakin banyak kita berharap pada makhluk, maka akan semakin banyak kita mendapatkan kekecewaan. Alangkah bagusnya jika di hati kita tidak ada pengharapan kepada makhluk (manusia misalnya) sama sekali. Tetapi rasanya ini sangat susah, jika tidak ingin dibilang mustahil.

Sebagai manusia, tentulah harus memiliki harapan dan keinginan. Begitu pula aku. Kemaren kamis misalnya, berharap agar Buku Fadhilah Amal yang baru ku terima dapat laku terjual. Salah satu cara promosi adalah dengan mengirimkan sms. Sms ku kirimkan pada salah seorang yang sudah pernah ikut dakwah tabigh. Smsku berisi daftar harga buku:

Jual buku Kehidupan Sahabat Rp. 50.000 Fadhilah Amal Rp. 50.000 Fadhilah Sedekah Rp. 50.000 Muntakhab Ahadits Rp. 50.000 F. Haji Rp. 30.000 Doa Zikir Rasul Rp. 15.000 manzil 5000

Sungguh di luar dugaan balasan sms yang ku terima bunyinya: "Larang Banar!" (Mahal Sekali!)

Bisa jadi ia bercanda membalas seperti itu. Tentu tidak mengapa. Atau bisa juga memang harga begitu dirasa sangat mahal. Boleh-boleh saja bagi dia. :)

Atau barangkali dia tidak tahu harga buku. Sehingga buku murah bagiku dirasa sangat mahal baginya. Sekedar diketahui Fadhilah Amal isinya 792 halaman, Fadhilah Sedekah 658 halaman, Muntakhab Ahadits 685 halaman. Cari saja di toko buku di pasar-pasar bila ada buku agama Islam setebal itu dengan harga miring seperti di atas, bisa jadi susah didapatkan. Disamping harga yang murah, isinya pun sangat membantu memotivasi orang-orang seperti saya untuk bisa mengamalkan Islam dalam kehidupan sehari-hari.

menjual buku fadhilah amal murah


Sangat disayangkan memang, kebiasaan membaca kurang dimiliki oleh mayarakat kita Hulu Sungai Selatan. Apalagi membaca buku agama. Sangat timpang jika dibandingkan dengan kebiasaan menonton televisi. Perhatikan saja, hampir di setiap rumah pasti tersedia telivisi dengan perangkat video audionya. Bisa VCD atau DVD Player, parabola atau TV Kabel. Dilengkapi pula dengan Sound System , Speaker yang membahana. Wow!

Akan tetapi bila kita mau telitii, bisa jadi jarang akan kita temui buku-buku agama di rumah masyarakat kita itu. Atau bahkan tidak punya sama sekali. Inilah kondisi umat sekarang. Hiburan lebih dipentingkan daripada pendidikan agama. Coba kalau dihitung berapa ongkos untuk membeli kaset VCD atau DVD itu tiap minggunya, bandingkan jika uangnya digunakan membeli buku agama. Beli sekali lebih tahan lama :) Belum lagi beli playernya, belum lagi beli hp smartphone, pulsa internet dan seterusnya pengeluaran untuk hiburan lainnya. Inilah realitas masyarakat muslim di kampung kita. Oleh karenanya sangat bersyukur kita bila masih ada yang mau berdakwah dari rumah ke rumah, membicarakan iman dan amal shaleh, memotivasi dan menggali ilmu agama, membawa nur ilahi di tengah gelapnya kota atau desa.


0 Komentar:

Posting Komentar