Pikiran yang terbuka adalah pikiran yang mampu mempertanyakan.

“Sekolah itu wajib.” Apakah itu benar?

“Tidak mungkin sukses tanpa sekolah.” Apakah itu benar?

“Tidak bisa dapat pekerjaan tanpa ijazah.” Apakah itu benar?

“Belajar itu hanya bisa di sekolah.” Apakah itu benar?

“Anak-anak sekolah semuanya mahir bersosialisasi.” Apakah itu benar?

“Orangtua tidak sanggup mengajar anaknya sendiri.” Apakah itu benar?

“Sosialisasi yang baik itu hanya dengan sesama anak-anak sepantaran.” Apakah itu benar?

“Sekolah memberikan jaminan sukses di masa depan.” Apakah itu benar?

“Homeschooling itu mahal, hanya untuk artis.” Apakah itu benar?

“Guru lebih tahu yang terbaik untuk anakku daripada aku.” Apakah itu benar?

Pikiran yang tertutup adalah pikiran yang berhenti mempertanyakan.

“Sekolah itu wajib.” Percaya. Nggak mikir-mikir lagi. Homeschooling pasti buruk karena dia terlanjur percaya sekolah itu wajib.

“Tidak mungkin sukses tanpa sekolah.” Percaya. Nggak tanya-tanya lagi. Ada sejuta bukti mengatakan sebaliknya, tetap tidak percaya, karena tidak kelihatan, tertutupi oleh pikiran yang tertutup.

Pikiranmu ada di bawah kendalimu. Keputusan ada di tanganmu. Mau punya pikiran terbuka, atau tertutup? Pertanyakan, atau tidak pertanyakan? Itulah pertanyaannya.

To question, or not to question, that is the question.

pantai terbuka luas
ayo berpikir luas dan terbuka


Tulisan diatas bukan tulisan saya, tapi sumber tulisan adalah dari Homeschooling Indonesia oleh Andini Rizky yang saya simpan dalam file maff di 14 Agustus 2011 (berdasarkan data date modified file nya).

0 Komentar:

Posting Komentar