Membahas mitos-mitos populer tentang homeschooling, Di antara nya disebutkan:
1. Karena homeschooling = tidak sekolah, otomatis lebih banyak waktu anak-anak bersama orangtua, dan bisa jadi sangat menyiksa orangtua yang tidak terbiasa dengan kehadiran anak-anaknya.
2. Karena homeschooling = anak-anak lebih banyak diajar sendiri oleh orangtua, orangtua perlu berlatih mengajar dengan sabar.
3. Kalau homeschooling, yang belajar bukan cuma anak-anak, orangtua juga harus belajar, dan menjadi pintar bersama mereka.
4. Kalau homeschooling, orangtua harus tumbuh secara emosional pula.
Karena bisa dibayangkan, kalau homeschooling, konflik dengan anak mau tidak mau harus dituntaskan dengan cara-cara yang baik, dan tidak bisa ditunda. Bagaimana mau belajar dengan hati senang kalau berada dalam suasana marah-marahan terus dengan anak?
Dari generasi sebelum kita, kita bisa mengamati bahwa:
banyak orangtua yang menunda penyelesaian masalah dengan anak-anaknya, dan menganggap dengan anak disekolahkan saja, masalahnya sudah selesai.
Orangtua semacam itu kemudian membayar harga penundaan tersebut dengan bunganya yang berlipat ganda, bertahun kemudian.
Kita tidak mau mengulangi kesalahan itu.
Kita tidak percaya kesaktian sekolah seperti kita tidak percaya pada kesaktian batu Ponari.
Memang betul, akan lebih banyak tenaga dan pikiran yang digunakan orangtua saat menerapkan homeschooling, dan itu lebih melelahkan. Karena kita dipaksa berpikir, menjadi sadar akan segala tindakan kita, dan kita tidak bisa menjadi orangtua yang baik kalau sekadar menjalankan kendali pilot otomatis. Kita menjadi sadar bahwa semua tindakan kita ada konsekuensinya, dan kita dengan sadar membuang opsi: “pokoknya Bapak sudah menyekolahkan kamu!”.
Karena kita sudah tahu opsi itu tidak mujarab.
Jadi,
Kekurangan homeschooling: kamu akan dituntut menjadi orangtua yang lebih baik.
Kelebihan homeschooling: kamu akan menjadi orangtua yang lebih baik.
Apakah ini akan membuatmu mundur atau mendorongmu untuk homeschooling?
Tulisan diatas bukan tulisan saya, tapi sumber tulisan adalah dari Homeschooling Indonesia oleh Andini Rizky yang saya simpan dalam file maff di 14 Agustus 2011 (berdasarkan data date modified file nya)
>> Saya tidak bisa berlama-lama dekat dengan anak saya.Dari poin tentang keberatan orangtua tersebut, bisa ditarik kesimpulan mengenai kekurangan homeschooling bagi orangtua, dan ini bukan mitos:
Dulu kok mau ya bikinnya? He he. Tapi sejujurnya, ini adalah masalah serius. Kalau kita tidak bisa dekat dengan anak kita sendiri, pasti ada yang salah dan harus diselesaikan. Cari konseling kalau diperlukan.
1. Karena homeschooling = tidak sekolah, otomatis lebih banyak waktu anak-anak bersama orangtua, dan bisa jadi sangat menyiksa orangtua yang tidak terbiasa dengan kehadiran anak-anaknya.
2. Karena homeschooling = anak-anak lebih banyak diajar sendiri oleh orangtua, orangtua perlu berlatih mengajar dengan sabar.
3. Kalau homeschooling, yang belajar bukan cuma anak-anak, orangtua juga harus belajar, dan menjadi pintar bersama mereka.
4. Kalau homeschooling, orangtua harus tumbuh secara emosional pula.
Karena bisa dibayangkan, kalau homeschooling, konflik dengan anak mau tidak mau harus dituntaskan dengan cara-cara yang baik, dan tidak bisa ditunda. Bagaimana mau belajar dengan hati senang kalau berada dalam suasana marah-marahan terus dengan anak?
Dari generasi sebelum kita, kita bisa mengamati bahwa:
banyak orangtua yang menunda penyelesaian masalah dengan anak-anaknya, dan menganggap dengan anak disekolahkan saja, masalahnya sudah selesai.
Orangtua semacam itu kemudian membayar harga penundaan tersebut dengan bunganya yang berlipat ganda, bertahun kemudian.
Kita tidak mau mengulangi kesalahan itu.
Kita tidak percaya kesaktian sekolah seperti kita tidak percaya pada kesaktian batu Ponari.
Memang betul, akan lebih banyak tenaga dan pikiran yang digunakan orangtua saat menerapkan homeschooling, dan itu lebih melelahkan. Karena kita dipaksa berpikir, menjadi sadar akan segala tindakan kita, dan kita tidak bisa menjadi orangtua yang baik kalau sekadar menjalankan kendali pilot otomatis. Kita menjadi sadar bahwa semua tindakan kita ada konsekuensinya, dan kita dengan sadar membuang opsi: “pokoknya Bapak sudah menyekolahkan kamu!”.
Karena kita sudah tahu opsi itu tidak mujarab.
Jadi,
Kekurangan homeschooling: kamu akan dituntut menjadi orangtua yang lebih baik.
Kelebihan homeschooling: kamu akan menjadi orangtua yang lebih baik.
Apakah ini akan membuatmu mundur atau mendorongmu untuk homeschooling?
Tulisan diatas bukan tulisan saya, tapi sumber tulisan adalah dari Homeschooling Indonesia oleh Andini Rizky yang saya simpan dalam file maff di 14 Agustus 2011 (berdasarkan data date modified file nya)
0 Komentar:
Posting Komentar