image from file Mr Sudarsono presentationSoft Sytem Methodology biasa disingkat dengan SSM. Soft Sytem Methodology adalah metodologi riset sosial yang berbasis pada berpikir serba sistem (systems thinking). Dalam aplikasinya, SSM sering dikaitkan dengan action research. Dalam perkembangannya, aplikasi SSM merupakan aplikasi yang melibatkan interaksi dan intervensi pada dunia nyata yang dianggap bermasalah (problematis). Checkland dan Scholes (1990) memaparkan bahwa pemecahan masalah dalam action research mutlak memerlukan kerangka intelektual yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan situasi permasalahan, dan juga keterlibatan peneliti di dalam situasi tersebut.

Dalam action research , pengujian hipotesis tidak dapat dilakukan. Action research memerlukan keterlibatan didalam situasi problematis dan pengalaman tentang pelajaran apa yang dapat diungkap. Dengan demikian, kerangka intelektual akan menghasilkan pemahaman akan apa saja yang dianggap permasalahan dan akan mengarahkan pada pemecahan masalah secara praktis. Di samping itu, pengalaman menggunakan kerangka intelektual tersebut pada gilirannya secara bertahap juga akan menyempurnakan kerangka intelektual itu sendiri.

Keterkatian antara aplikasi SSM dengan action research seringkali memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana kontribusi SSM dalam proses menemukan ilmu (sains)  yang baru. Apakah proses membandingkan model konseptual sistem aktivitas manusia dengan dunia nyata dapat menghasilkan penemuan sains yang baru, atau kah hanya sekedar menghasilkan aplikasi tindakan tertentu? Proses pembandingkan ini dalam siklus baku SSM terdapat pada tahap kelima, keenam dan ketujuh.

Kemungkinan pertanyaan lain yang muncul adalah terkait dengan aplikasi action research itu sendiri. Apakah action research itu pada akhirnya hanya menghasilkan sudut pandangg (worldviews) dan aktivitas bertujuan (purposeful activities) yang lebih baru terkait dengan "tindakan" atau "action" saja. Dengan kata lain apakah aplikasi action research itu sesungguhnya tidak berbeda dengan kegiatan konsultasi? Salah satu penelitian dalam lingkup sosiologi pernah dilakukan mahasiswi Universitas Indonesia, yaitu Ratu Khabiba, berkenaan dengan Soft System Methodology pada lembaga PAUD Bimba AIUEO. Dalam penelitian ini aplikasi SSM dimaksudkan untuk melakukan pencarian sosial mengenai transfer nilai (value transfer) lembaga pendidikan anak usia dini yang menitikberatkan pada bimbingan minat belajar dan minat baca anak. Yang menjadi kepentingan utama aplikasi SSM dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian terkait dengan situasi problematis tranfer nilai. Dengan demikian, action research dengan aplikasi SSM untuk kasus ini adalah kebutuhan penelitian (research interest) semata, bukan untuk kebutuhan tindakan (action interest).


Sebagian besar literatur tentang action research mengartikan action research dalam konteks proses pembelajaran sambil melaksanakan kegiatan tertentu (learning by doing) dan utamanya untuk keperluan pemecahan masalah (problem solving). Dan sesungguhnya proses pemecahan masalah di dalam suatu organisasi dapat dibedakan antara pemecahan masalah yang berbasis action research dan pemecahan masalah yang tidak berbasis action research. Yang berbasis action research didasarkan pada penahapan proses dan pertimbangan teoritis tertentu.


Disadur dari buku "Soft System Methodology" bab VII, Sudarsono Hardjosoekarto

0 Komentar:

Posting Komentar