Jum’at, 29 Mei 2009, dua belas menit setelah lewat pukul 6 pagi, aku berangkat pergi ke Banjarmasin dengan Toyota kijang. Sehari sebelumnya ada info mendadak yang mengharuskan akupergi. Tujuannya adalah salah satu dinas dalam pemerintahan provinsi Kalimantan Selatan. Berhubung hari Jum’at, ya terpaksa berangkatnya pagi-pagi untuk mengejar waktu kedatangan di Banjarmasin. Urusan kantor harus beres sebelum sholat Jum’at.

Sampai di halaman kantor tujuan. Mobil di parkir. Aku bergegas keluar. Soalnya rada kebelet pengen buang air kecil. Ini bukan yang pertama kalinya aku ke kantor ini, jadi sudah tahu dimana itu toilet adanya. Toilet khusus pria.

Sedikit kecewa.. masa?!! yang namanya kantor dinas untuk provinsi, toilet saja tidak ada gayung untuk cebok. Apa karena sudah ada sekitar lima buah-an (jika tdk salah) tempat buang air toilet berdiri gaya barat (dirancang sedemikian rupa sehingga para pria harus berdiri saat buang air). Tentu saja batin aku menolak untuk menggunakannya. Apalagi hari ini hari Jum’at, aku harus sholat Jumat dengan pakaian yang ada di badan. Sedikit saja najis tidak boleh menempel di pakaian.

Masuk ke dalam dua ruangan untuk buang air besar (tiap ruangan di sini ada klosetnya dengan posisi badungkung, bahasa banjar-nya). Kembali kecewa,, juga tidak ada gayungnya. Satu ruangan menebarkan bau yang sungguh tidak enak. Air kencing yang tidak disiram penyebabnya. Kran dibuka juga tidak jalan.
Melihat-lihat di sekeliling, ada satu gayung hitam. Setelah diambil rupanya pecah hingga tidak bisa digunakan.

Busyet..!! dalam benak saya terlintas, kantor pemerintah kok kayak ini??! Padahal bersuci itu adalah hal yang paling utama dan mendasar dalam kehidupan seorang muslim. Dalam kitab-kitab fiqih, pembahasannya selalu lebih awal daripada pembahasan ibadah lainnya. Jika bersuci tidak beres, secara otomatis ibadah yang dilakukan (semisal sholat0 tidak akan sempurna. Pegawai di kantor ini kan muslim semua (dugaan ku sih,,)

Akhirnya aku bersuci menggunakan gayung dari bekas gelas plastik untuk air mineral, aqua. Itu pun mengambilnya dari tempat sampah. Setelah dibersihkan dan dicuci tentunya. Airnya ngambil dari air kran untuk wudhu di samping mushola tidak jauh dari toilet tak terurus itu.

Ternyata banyak hal yang penting dirasa tidak atau kurang penting sebab dangkalnya pengetahuan agama.. bagaimana menurut ANDA?

0 Komentar:

Posting Komentar