Pada awal perkembangan ilmu administrasi negara tahun 1950-an, pemerintah dalam hal ini Presiden Soekarno melalui Perdana Menteri H. Djuanda melakukan reformasi administrasi negara Indonesia. Ketika pemerintah proklamasi pemerintahan sendiri administrasi pemerintahannya waktu itu meniru dan mewarisi sistem administrasi pemerintahan kerajaan Belanda. Sistem itulah satu-satunya yang kita kenalkan dalam menata administrasi negara kita semenjak proklamasi. Pemerintah Jepang pernah juga menjajah negara kita, dan pernah sistem administrasi Jepang dicoba dipakai untuk sementara waktu. Karena sistem pemerintahan Kerajaan Belanda yang lama diterapkan di negara jajahan saat itu, maka sistem administrasi Belanda ini yang banyak berpengaruh dalam tatanan sistem administrasi pemerintahan kita. Sistem ini lama-kelamaan dirasakan tidak lagi memadai, lagipula semangat ingin melepas dari warisan kolonial dan semangat kemerdekaan yang masih berkobar di dada bangsa kita, maka hal ini amat mendorong terciptanya pembaruan dan pengembangan sistem administrasi negara kita.


Saat itu di Amerika Serikat dikembangkan sistem administrasi negara yang modern, praktis dan efisien. Maka Presiden Soekarno dengan Perdana Menteri H. Djuanda mengundang perutusan dari Amerika Serikat. Guru besar Ilmu Administrasi Publik dari Cornel dan Pittburg didatangkan ke Indonesia untuk memberikan saran pengembangan dan perbaikan sistem administrasi negara kita. Hasil dari perutusan ini dilakukan reformasi administrasi pemerintahan. Susunan kementerian mulai ditata, didirikan lembaga yang menjadi pusat pelatihan dan pengembangan tenaga-tenaga administrasi negara, didirikannya fakultas-fakultas dan universitas yang mengajarkan ilmu administrasi negara seperti yang dikembangkan oleh Amerika Serikat, dan dibangun badan perancang nasional yang kelak kemudian berubah menjadi Bappenas. Kantor Urusan Pegawai (KUP) didirikan yang kelak kemudian menjadi BAKN (Badan Administrasi Kepegawaian Negara) dan sekarang berubah menjadi BKN (Badan Kepegawaian Negara).


Reformasi pertama yang dilakukan ketika zaman kepresidenan Soekarno didorong oleh perubahan yang terjadi di lingkungan strategis nasional dan global. Lingkungan strategis nasional adalah berubahnya tata sistem pemerintahan yang dijalankan berdasarkan warisan kolonial Belanda ke arah tatanan sistem administrasi yang bersifat modern pengaruh dari Amerika Serikat. Pengaruh global terjadi bermula dari sistem administrasi yang modern, praktis dan efisien yang dikembangkan oleh Amerika Serikat tadi. Ada faktor pendorong (liverage points) yang membuat bung Karno memperhatikan pengembangan dan reformasi administrasi negara. Faktor pendorong itu ditandai dari adanya perubahan baik di lingkungan strategis nasional maupun global. Pemerintahan Presiden Soekarno mempunyai pandangan yang jelas terhadap administrasi negara. Perhatiannya untuk mengembangkan sistem administrasi negara sangat besar dengan didirikannya pada waktu Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diharapkan sebagai lembaga kajian untuk mengembangkan Ilmu Administrasi Negara yang bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari dari praktika ke pemerintahan.

0 Komentar:

Posting Komentar