Apakah Anda tahu apa pengertian dari Benchmarking? Saya awalnya hanya menduga artinya mirip dengan pengertian dari standarisasi. Kata benchmarking sendiri seingat saya bisa ditemukan pada buku-buku atau tulisan tentang perusahaan swasta. Adanya di buku-buku mengenai pemasaran suatu produk perusahaan tertentu. Apa betul dugaan saya? He he.. ternyata penjelasannya seperti yang akan saya tuliskan di bawah. Tapi.. ini hanyalah isi di kepala saya, saya hanya berusaha menuangkannya dalam bentuk tulisan. Mau dipake atau tidak terserah Anda.. :)






Kata benchmarking muncul dan menjadi ide bagi saya untuk menuliskannya di blog ini berawal dari kuliah Teori Aplikasi Organisasi. Sore hari Jumat 25 November 2011. Kuliah yang dibawakan dengan sangat menarik oleh Prof. Martani Huseini. Menarik karena disertai dengan contoh-contoh kasus atau kejadian yang benar-benar nyata dalam kehidupan. Dan tentunya terkait langsung dan bisa dipraktekkan dalam pekerjaan kami di sekolah dan juga sebagai bagian dari sebuah keluarga. Memang, ilmu itu akan menarik dipelajari bila ada contoh penerapannya berwujud kisah orang yang mengalami langsung. Dalam Al Quran saja, menurut salah satu Ustadz yang pernah saya dengar, hampir sepertiga-nya adalah ayat-ayat berisi kisah-kisah. Sehingga umat ada teladan dan contoh pengamalan. Tidak hanya sebagai konsep dan prinsip yang mengambang tanpa praktek. Tidak hanya bicara tanpa kerja.

Kembali kepada benchmarking. Menurut Prof Martani Huseini, bisa dipadankan dengan kata-kata “patok banding”, atau “patok duga” atau meminjam sebutan teman saya “titik acuan”. Membandingkan dengan yang nomor 1. Bisa satu sistem di sekolah, misalnya. Atau hanya salah satu fungsi dalam sistem tersebut.

Contoh sederhana adalah dalam kehidupan keluarga. Jika anak kita prestasi belajarnya biasa-biasa saja, untuk meningkatkan prestasinya bisa melakukan benchmarking kepada anak yang prestasinya nomor 1 di kota kita, atau propinsi, atau kalau perlu tingkat nasional hingga internasional. Jika budget-nya mampu. He he... Kita datang ke rumah anak itu. Pastinya setelah didahului dengan komunikasi dan perkenalan. Tidak asal datang begitu saja. Datang dengan membawa daftar pertanyaan untuk mengorek mengapa anak ini prestasinya sangat gemilang. Pokoknya pertanyaannya dari A sampai Z. Kita ingin meniru, menjiplak kehidupan keluarganya sehingga anak-anaknya sukses. Mulai dari jenis makanan yang dikonsumsi, kapan makannya, kapan tidur, kapan istirahat, boleh nonton TV atau tidak, kapan nonton TV, berapa lama nonton TV, kapan bermain, permainannya apa dan bagaimana, kapan belajar, berapa lama belajar, belajarnya bagaimana, dengan siapa, dan lain sebagainya sebanyak-banyaknya. Asal jangan bikin tuan rumah nggak enak apalagi marah.. betul nggak? Beberapa jam cukup, atau kalau perlu lain waktu kita datang lagi (jika diizinkan kembali.. :) ). Dan dari informasi itu kita akan praktekkan, akan kita laksanakan pada keluarga kita, pada anak-anak kita.

Pada skala sekolah misalnya. Kita cari sekolah mana yang unggul, yang berprestasi. Paling berprestasi dibanding sekolah lain. Pokoknya ‘number one’ deh. Lalu kita datang dengan berkelompok. Satu kelompok mengorek bagian kurikulum. Satu kelompok melihat bagian sarana. Satunya lagi mempelajari kesiswaan. Dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Sebanyak-banyaknya informasi berusaha kita dapatkan. Dan sedetail-detailnya. Kalo bicaranya sekolah, tentunya tidak cukup hanya satu hari atau beberapa jam saja. Kita perlu luangkan waktu di sekolah unggulkan tersebut satu minggu misalnya. Atau beberapa minggu, satu bulan atau lebih. Tergantung keperluan dan kesiapan kita, dan pastinya tergantung kesiapan dan kesediaan sekolah tuan rumah :) Selanjutnya itu semua diterapkan pada sekolah kita, dengan beberapa penyesuaian dan adaptasi yang diperlukan.

Hmm... mirip seperti studi banding lah. Jadi ingat sekolah saya. Sekarang teman-teman saya lagi di yogya nih. Beberapa hari melepas kesibukan rutinitas di sekolah. Apa tujuannya? Apa untuk benchmarking? Semoga deh.. sehingga nanti pulang ke sekolah ada sesuatu yang dibawa untuk kemajuan pendidikan di daerah kami. Dan semoga pula tulisan ini bermanfaat. Aminn..

0 Komentar:

Posting Komentar