Sunah sunah puasa: membanyakkan itikaf pada 10 malam terakhir.
Bahwasanya Nabi SAW apabila masuk 10 malam terakhir bulan ramadhan maka beliau menghidupkan malam itu dan bersungguh-sungguh beribadah. Karena pada malam-malam itu ada lailatul qadr. Malam yg lebih baik dari 1000 buan.
Dan dianjurkan untuk membaca allahuma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fuanni.
Sunnah muakkadah menuntut lailatul Qadr dengan memperbanyak ibadah.
Bersalah-salahan sahabat Nabi dan ulama tentang kapan lailatul qadr.
Imam Syafi'i berpendapat lailatul qadr pada malam ke dua puluh satu ramadhan.
Riwayat Bilal dari Nabi SAw: pada malam ke 24.
Abdullah bin Abbas: pada malam ke 27. Inilah yg muakad pd mazhab imam Ahmad bin Hambal.
Bahwasanya Nabi SAW apabila masuk 10 malam terakhir bulan ramadhan maka beliau menghidupkan malam itu dan bersungguh-sungguh beribadah. Karena pada malam-malam itu ada lailatul qadr. Malam yg lebih baik dari 1000 buan.
Dan dianjurkan untuk membaca allahuma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fuanni.
Sunnah muakkadah menuntut lailatul Qadr dengan memperbanyak ibadah.
Bersalah-salahan sahabat Nabi dan ulama tentang kapan lailatul qadr.
Imam Syafi'i berpendapat lailatul qadr pada malam ke dua puluh satu ramadhan.
Riwayat Bilal dari Nabi SAw: pada malam ke 24.
Abdullah bin Abbas: pada malam ke 27. Inilah yg muakad pd mazhab imam Ahmad bin Hambal.
Senantiasa para sahabat menceritakan mimpi pada Nabi Saw. Bahwasanya lailatul qadr pada malam ke 27.
Sayyidatina aisyah: malam ke 9 likur atau 29.
Syahdan kelebihan Lailatul qadr.
Apabila lailatul qadr: Jibril turun
Apabila lailatul qadr: Jibril turun
0 Komentar:
Posting Komentar